Oleh: Rezky Mulyana
Indah dunia, mengharumkan langkah-langkah sang khalifah
Menikmati hamparan alam yang begitu luas
Menjadikannya suatu kesejukan bagi kami
Tapi, apa yang terjadi saat ini?
Mengapa bumi pertiwi ini menangis menjerit
Mengapa tanah kelahiran kami harus kesakitan karena ulah kami
Ya Allah,
Mengapa engkau biarkan tanah subur ini mengeluarkan air mata
Tidakkah Engkau tahu?
jiwa kami begitu teriris melihat bumi ini menangis
Ya Rabbi, apakah ini murka dari-Mu?
Tapi mengapa Engkau merenggut saudara saudari kami
Mengapa engkau mengambil jiwa-jiwa tak berdosa itu
Mengambil sang pemilik jiwa yang tak berdaya
Ya Allah, Ya Tuhan kami
Mengapa Engkau biarkan satu per satu bencana datang menimpa bumi pertiwi ini
Bagaikan lumut di musim hujan
Mengapa engkau jadikan kendaraan-kendaraan kami sebagai petaka bagi kami
Menjadikan kaca-kaca itu menyatu dengan tanah kelahiran kami
Bumi pertiwi ini kesakitan karena tusukan kaca-kaca itu
Ya Allah, mengapa air yang begitu nikmat berubah menjadi boomerang di tanah kami
Mengapa Engkau jadikan api-api itu bagai rayap yang menghanguskan bumi pertiwi ini
Ya Tuhan kami
Maafkan kami hamba-Mu yang berlumuran dosa
Jadikan bumi pertiwi ini sebagai naungan bagi kami
Izinkan kami merawat bumi ini
Ya Allah, kami tersadar akan semua yang kami lakukan
Jangan biarkan bumi pertiwi ini kembali menjerit karena ulah kami
Ya Allah, seret langkah kami membekas di tanah ini
Bersimpuh di hadapan-Mu
Hingga tetes demi tetes air mata kami jatuh
Mengharap segala ampunan dari-Mu
Ya Allah
Jadikan Bumi pertiwi ini kembali tersenyum
Karena itulah tanah kelahiran kami, Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar