Selasa, 04 Desember 2012

AKU DAN HATIKU


Tamalanrea,4 Des 2012

Oleh :Rezky Mulyana,
Tak ada yang tahu
Tak ada yang mengerti
Tak ada yang paham
Antara aku dan hatiku
                                    Hati ini berkecamuk
                                    Marah, kesal dan kecewa
                                    Bersatu menjadi boomerang
                                    Aku hanya mampu menangis
Hati ini mulai meronta
Jiwa ini terkapar lemah
Pikiran melayang jauh tak berarah
Aku sakit dengan semua ini
                                    Wahai sang pemilik hati
                                    Kenapa kau biarkan dia tersakiti
                                    Kenapa kau tak mampu jadi pahlawan
                                    Sungguh, aku kecewa padamu
Sang pemilik hati,
Kenapa kau buat luka di atas lukaku
Kenapa kau timbun pecahan itu di dalamnya
Itu menusukku, aku makin terluka karenanya
                                    Sungguh, tak ada kata yang  cukup untuk mengungkapkannya
                                    Tak ada tinta yang cukup untuk melukiskannya,
                                    Meskipun lautan, samudra semuanya kujadikan tinta
                                    Itu tetap tidak cukup untuk menggambarkan semuanya
Begitu disayangkan,
Betapa malangnya, aku dan hatiku
Betapa semua kesedihan ini tak mampu kubah
Tak mampu menjadikannya menjadi bait-bait cinta yang indah.

AKU DAN HATIKU


Tamalanrea,4 Des 2012

Oleh :Rezky Mulyana,
Tak ada yang tahu
Tak ada yang mengerti
Tak ada yang paham
Antara aku dan hatiku
                                    Hati ini berkecamuk
                                    Marah, kesal dan kecewa
                                    Bersatu menjadi boomerang
                                    Aku hanya mampu menangis
Hati ini mulai meronta
Jiwa ini terkapar lemah
Pikiran melayang jauh tak berarah
Aku sakit dengan semua ini
                                    Wahai sang pemilik hati
                                    Kenapa kau biarkan dia tersakiti
                                    Kenapa kau tak mampu jadi pahlawan
                                    Sungguh, aku kecewa padamu
Sang pemilik hati,
Kenapa kau buat luka di atas lukaku
Kenapa kau timbun pecahan itu di dalamnya
Itu menusukku, aku makin terluka karenanya
                                    Sungguh, tak ada kata yang  cukup untuk mengungkapkannya
                                    Tak ada tinta yang cukup untuk melukiskannya,
                                    Meskipun lautan, samudra semuanya kujadikan tinta
                                    Itu tetap tidak cukup untuk menggambarkan semuanya
Begitu disayangkan,
Betapa malangnya, aku dan hatiku
Betapa semua kesedihan ini tak mampu kubah
Tak mampu menjadikannya menjadi bait-bait cinta yang indah.

Minggu, 02 Desember 2012

.......tanpa judul.......


Di tengah tidurku, ku terbangun
Tanganku meraba-raba mencari handphone
Mata yang belum begitu terbuka
Ku berusaha membaca pesan singkat yang ada
            Hatiku hanya bisa menangis
            Tak menyangka apa yang menjadi harapanku telah pupus
            Tak ada sedikitpun kata yang mampu terucap dari bibirku
            Aku hanya berusaha terlihat tegar
Melupakan janji manis yang telah ia ucap
Melupakan kata-kat manis yang pernah terlontar
Di mataku, dia tak jauh berbeda dengan mereka
Orang-orang yang tak mampu menepati janji
            Hatiku makin berkecamuk ketika melihat responnya yang begitu santai
            Tidakkah dia menyadari,
Bahwasanya janji yang telah terlontar itu membuat hatiku terluka
Namun, kutetap berusaha bersahabat dengan hati ini
Melupakan apa yang telah terjadi
Mengganggap semuanya adalah bayangan masa lalu
Menganggapnya sebagai mimpi
Dan saat ini saya telah tersadar dari mimpiku.
            Sungguh, kau tak ada bedanya dengan yang lain
            Mengejar hati ini hanya untuk disakiti
            Sungguh hati ini kecewa padamu
            Tak sanggup rasanya aku bertemu denganmu lagi.